blog*spot
get rid of this ad
Jembatan Duri
*
*
*
*

Wednesday, July 09, 2003

hujat didalam doa bag.2


TUHAN...
disini aku berdoa sepenuh hati,
akan tetapi ENGKAU hanya duduk diam layaknya seperti patung butik,
atau... ENGKAU sedang mengejek dan memperolokku?

waktu ke waktu aku merasa seperti boneka mainanMU,
mengapa? mengapa ENGKAU yang telah maha kuasa masih sanggup berbuat seperti ini?
ohhh TUHAN... ENGKAU iseng dan kurang kerjaan,
kerjaMU hanya bisa menyembunyikan diriMU entah dimana berada.
ENGKAU cuma sesosok pengangguran dibalik reputasi maha besarMU...

terlalu lama aku tersiksa dari hari dimana aku terhembus keluar dari rahim ibuku,
aku sakit hati melihat akan sesama makhluk ciptaanMU,
lihatlah aku... akibat dari rilisan hasil karyaMU,
TUHAN... apakah ENGKAU merasa bahagia menyaksikan semua ini?

dengan tawa yang begitu senangnya sesama makhluk ciptaanMU menfitnahku,
memperlakukanku layaknya seperti seekor binatang,
lihatlah olehMU TUHAN... mereka menghinaku,
mereka merampas semua kebahagiaanku dengan paksa,
mereka menendang harga diriku,
mereka menginjak harkatku, martabatku...
mereka mencabik-cabikku dari belakang,
mereka semua juga berkomplot tuk menguburku dengan seribu bangkai kambing hitam,
mereka semua mendorongku kepojok sisi bersudut lancip,
setelah itu mereka semua mencampakkan aku kedalam jurang berduri agar diriku perlahan-lahan tamat didalamnya,

lantas apa yang ENGKAU lakukan setelah bertahun-tahun menyaksikannya?
TUHAN, keberadaanMU kini sangat mengundang ragu dibalik misteri umur kehidupan,
atau... memang niat dan keinginanMU dengan sengaja membuat dunia berpaling dariku?
selamat aku ucapkan padaMU ya TUHAN atas maha tak berbelas kasihMU!!!

- hujat didalam doa bag.1 http://www.PagarLara.blogspot.com
- hujat didalam doa bag.3 http://www.TudungOmbak.blogspot.com


05:26
9 july 2003
wednesday

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 11:22 AM


Monday, July 07, 2003

kesepian bag.2


daya tolak cipta mengundang amarah berbakar,
jutaan paku dan jarum bersembunyi dibalik kawah hati,
kian menyepi diri dibalik susunan rapi tiang jeruji,

asmara yang tak sampai,
cinta yang kian tak tiba,
hati yang tak kunjung habis,

pasir-pasir berlumpur mengotori relung,
niscaya akan panik yang tak pernah tidur,
air liur yang tamat dalam lorong dahaga,
tak ada sehelai mahligai yang mampu terpetik,

flamboyan yang layu diantara kerumunan semak yang melambai,
tenda kasih yang runtuh oleh sapuan deras hujan,
kenanga yang membusuk dilapangan sehektar tanah tandus,
tak seorang pun bisa melihat anggota tubuh ini sedang menciut kaku,
anyelir yang mengering dibawah kejamnya bara sengat surya,
kematian kesembilan puluh sembilan tanpa hangat kayu bakar,

terlahir dari rahim sunyi seorang bayi kesepian yang tak berdosa,
benang hari harus dititi sampai akhir hayat kiamat diri,
airmata darah yang menciprat bersihnya karya dinding putih,
membasahi ranjang dimana sesosok tubuh sekarat yang kesepian ini melewati malam neraka,
sampai sekarang diri ini masih dithabis dan dirilis tuk menggigil dingin didalam bekunya kutub kesepian,

- kesepian bag.1 http://www.PagarLara.blogspot.com
- kesepian bag.3 http://www.TudungOmbak.blogspot.com
- kesepian bag.4 http://www.TeraliPicis.blogspot.com


00:56
7 july 2003
monday


EdSeN melintasi luka pada pukul @ 8:48 AM


sobatku... pengkhianatku...


tersiar kabar berita yang panas mencium sepasang telinga,
ledakan otak lebur didalam isi kepala,
bau bangkai keluar dari desah mulut yang kehilangan suara,
terdiam tubuh patung ini dikarena sambaran kejut,

sungguh tak seorang pun dapat menyangka,
akan tetapi sepasang bola mata yang telanjang menyaksikan kenyataan,
"terlalu tak berbelas prikemanusiaan dikau,"
"sobatku tersayang... kau pengkhianat!!!"

benang merah keakraban terputus sudah oleh setia yang tercemar,
penyesalan menyajikan patah-patah makian yang terurai,
cacian terlepas dari berangnya hati yang tak mampu tergugus oleh kertas koran lagi,
makna yang tak berarti termuntah menghampar dibalik pulau pemberian,

"sobatku... engkau menyakitiku,"
"engkau juga melukai hati ausku,"
"dan engkau memakan serta menelan daging tipisku sedikit demi sedikit dan perlahan-lahan,"
"engkau menggunakan tombak runcing tuk menikamku dari belakang kepalaku,"
"aku sangat kecewa tak terkatakan padamu,"
"sobatku... pengkhianatku..."



01:56
7 july 2003
monday

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 8:20 AM


kalian


hei kalian!!!
pasang sepasang telinga kalian yang hampir tuli itu,
apa salahku pada kalian?
kenapa kalian begitu tega?
aku membutuhkan jawaban kalian saat ini juga,
kemana? jangan melarikan diri...

kalian merampokku,
kalian merampas harta kepercayaanku kepada kalian,
kalian mengisiku dengan topan amarah ditiap dentuman jantung yang nyaris terhenti ini,
kalian juga menyerangku dengan keping-keping pecahan kaca fitnah,

aku penasaran, apa maksud dan tujuan hina kalian?
kalian setan karib yang bertopeng teman suci bersahabat,
sekarang juga aku membutuhkan sebuah jawaban yang pasti,
siapa aku dibalik sepasang bola mata kalian?
siapa aku dibalik ruangan kamar benak kalian?
siapa aku pula dibalik anggapan hati kalian?

kalian mengira aku tak tahu apa isi dibalik tawa sinis kalian?
kalian pikir aku ini bodoh? cacat dan idiot?
kalian cuma sebuah padang kering yang berada dibawah dataran rendah,
kalian mencoba menganjungku bagai layang keatas langit berawan,
kemudian kalian kembali menghentakku ketanah aspal yang keras,
ohhh... begitu miskin hingga melarat kasih kalian...

sekarang aku tak membutuhkan sahabat semacam kalian,
dasar kalian munafik!!!
lebih baik aku sendiri tanpa teman jikalau aku harus diserang dari belakang oleh busuknya niat nurani kalian,
sekarang juga... enyahlah kalian semua!!!
selamat tinggal selamanya!!!



02:20
3 july 2003
thursday


EdSeN melintasi luka pada pukul @ 8:02 AM


luka-luka kasih yang tak berujung...

kekasihku... Engkau sangat buta, tidakkah engkau melihat apa yang kulakukan ini? Buka matamu selebar mungkin. Dengan sehelai bulu rambut aku meniti melewati buana lautan lahar... Mengapa engkau tak ada disana? Lari kemana dikau? Tega sekali engkau... pandanglah kearahku! Lihatlah sayatan daging berdarah ini, yang telah melintasi jembatan berduri. Semua olehmu kini menjadi luka-luka kasih yang tak berujung!!!

Tulisan-tulisan kemarin

06/01/2003 - 07/01/2003
07/01/2003 - 08/01/2003
08/01/2003 - 09/01/2003
09/01/2003 - 10/01/2003
10/01/2003 - 11/01/2003
11/01/2003 - 12/01/2003
12/01/2003 - 01/01/2004
01/01/2004 - 02/01/2004
02/01/2004 - 03/01/2004
03/01/2004 - 04/01/2004
04/01/2004 - 05/01/2004
06/01/2004 - 07/01/2004
09/01/2004 - 10/01/2004
01/01/2005 - 02/01/2005
03/01/2005 - 04/01/2005
04/01/2005 - 05/01/2005

pesan & kesan

~*"Ruang Bilik Kamar EdSeN"*~

ujung dari luka-luka kasih...

akhirnya... tak ada satu kasih yang mampu kugenggam olehmu, betapa sakitnya relung ini olehmu, cemetimu yang menuntunku melewati jembatan duri berkawah air mata darahku. Terus menyeret langkah yang terseok-seok didalam luka-luka kasih yang tak berujung!!!