|
|
Tuesday, December 16, 2003 engkau terlalu berhargaengkau terlalu berharga tuk dicampakkan, oleh sebab itu engkau pun terlalu berharga tuk kudapatkan... kar'na engkau terlalu berharga, maka kini hati berserta seluruh jiwaku pun tersayat oleh pisau-pisau hargamu... yang selalu saja menagih kesucian tubuhku!!! 21:46 16 december 2003 tuesday EdSeN melintasi luka pada pukul @ 6:35 AM Monday, December 08, 2003 "s'lamat berduka dimalam pergantian tahun..."hanya ditemani sebotol 'VODKA' dan sebuah gelas kaca retak berisi es batu dimalam penuh air mata duka ini "ku ingin bersulang kepada bayangmu..." s'bagai ucapan "s'lamat berduka dimalam pergantian tahun..." mungkin, sudah menjadi nasib garis takdirku harus kehilangan seluruh jemari tanganku sehingga wajahmu menghilang lenyap didalam belaianku... sudahlah, biarkan saja semuanya berjalan s'perti apa adanya kar'na, airmata ini akan berhenti mengalir dan mengering dengan sendirinya!!! "aku ingin mabuk!!!" "terbang dan terbang..." "walau pun hanya bersama beyanganmu..." "s'lamat berduka dimalam pergantian tahun..." 00:03 5 december 2003 friday EdSeN melintasi luka pada pukul @ 4:20 PM |
luka-luka kasih yang tak berujung... kekasihku... Engkau sangat buta, tidakkah engkau melihat apa yang kulakukan ini? Buka matamu selebar mungkin. Dengan sehelai bulu rambut aku meniti melewati buana lautan lahar... Mengapa engkau tak ada disana? Lari kemana dikau? Tega sekali engkau... pandanglah kearahku! Lihatlah sayatan daging berdarah ini, yang telah melintasi jembatan berduri. Semua olehmu kini menjadi luka-luka kasih yang tak berujung!!! Tulisan-tulisan kemarin 07/01/2003 - 08/01/2003 08/01/2003 - 09/01/2003 09/01/2003 - 10/01/2003 10/01/2003 - 11/01/2003 11/01/2003 - 12/01/2003 12/01/2003 - 01/01/2004 01/01/2004 - 02/01/2004 02/01/2004 - 03/01/2004 03/01/2004 - 04/01/2004 04/01/2004 - 05/01/2004 06/01/2004 - 07/01/2004 09/01/2004 - 10/01/2004 01/01/2005 - 02/01/2005 03/01/2005 - 04/01/2005 04/01/2005 - 05/01/2005 pesan & kesan ujung dari luka-luka kasih... akhirnya... tak ada satu kasih yang mampu kugenggam olehmu, betapa sakitnya relung ini olehmu, cemetimu yang menuntunku melewati jembatan duri berkawah air mata darahku. Terus menyeret langkah yang terseok-seok didalam luka-luka kasih yang tak berujung!!! |