|
|
Tuesday, June 01, 2004 terhilangaku melihat engkau t'lah tersayat bulan sabit, bayangan rohmu pun memupus diujung penantianku yang akan membunuhmu perlahan-lahan, dan ingatlah s'lalu! gerhana ini takkan pernah bisa berakhir sebelum kematianmu... maka menjelmalah engkau menjadi titik-titik jelaga dan engkau pun akan terbang saat kuhembus. pergilah... pergilah sejauh mungkin dari jiwa ini yang t'lah kotor dan penuh dengan bekas noda oleh kedatanganmu yang s'lalu saja membawa malapetaka bagi tubuh ini... "lenyaplah dikau s'lama-lamanya!" 20:25 12 may 2004 wednesday EdSeN melintasi luka pada pukul @ 3:20 AM |
luka-luka kasih yang tak berujung... kekasihku... Engkau sangat buta, tidakkah engkau melihat apa yang kulakukan ini? Buka matamu selebar mungkin. Dengan sehelai bulu rambut aku meniti melewati buana lautan lahar... Mengapa engkau tak ada disana? Lari kemana dikau? Tega sekali engkau... pandanglah kearahku! Lihatlah sayatan daging berdarah ini, yang telah melintasi jembatan berduri. Semua olehmu kini menjadi luka-luka kasih yang tak berujung!!! Tulisan-tulisan kemarin 07/01/2003 - 08/01/2003 08/01/2003 - 09/01/2003 09/01/2003 - 10/01/2003 10/01/2003 - 11/01/2003 11/01/2003 - 12/01/2003 12/01/2003 - 01/01/2004 01/01/2004 - 02/01/2004 02/01/2004 - 03/01/2004 03/01/2004 - 04/01/2004 04/01/2004 - 05/01/2004 06/01/2004 - 07/01/2004 09/01/2004 - 10/01/2004 01/01/2005 - 02/01/2005 03/01/2005 - 04/01/2005 04/01/2005 - 05/01/2005 pesan & kesan ujung dari luka-luka kasih... akhirnya... tak ada satu kasih yang mampu kugenggam olehmu, betapa sakitnya relung ini olehmu, cemetimu yang menuntunku melewati jembatan duri berkawah air mata darahku. Terus menyeret langkah yang terseok-seok didalam luka-luka kasih yang tak berujung!!! |