|
|
Monday, September 20, 2004 kegelapandikegelapanku ada lumut yang tergenang diatas air keruh, capung-capung yang terbaring kehilangan sayap, hari ke hari hanyalah malam buta... kosong! inikah arti kehidupan? yang t'lah engkau bawakan didalam hidupku hingga malam ini aku pun masih menunggu datangnya pagi yang tak pernah kunjung tiba dari dulu... ratusan rangkak, ribuan derap langkah, jutaan sungkur, kini masih belum berakhir... hadiahmu: "musibah berserta malapetaka" hari ke hari kian merapuh raga dan perlahan-lahan melemahkan sepasang tuas kaki... "sampai kapan ini?" 14:52 23 july 2004 friday EdSeN melintasi luka pada pukul @ 5:11 AM |
luka-luka kasih yang tak berujung... kekasihku... Engkau sangat buta, tidakkah engkau melihat apa yang kulakukan ini? Buka matamu selebar mungkin. Dengan sehelai bulu rambut aku meniti melewati buana lautan lahar... Mengapa engkau tak ada disana? Lari kemana dikau? Tega sekali engkau... pandanglah kearahku! Lihatlah sayatan daging berdarah ini, yang telah melintasi jembatan berduri. Semua olehmu kini menjadi luka-luka kasih yang tak berujung!!! Tulisan-tulisan kemarin 07/01/2003 - 08/01/2003 08/01/2003 - 09/01/2003 09/01/2003 - 10/01/2003 10/01/2003 - 11/01/2003 11/01/2003 - 12/01/2003 12/01/2003 - 01/01/2004 01/01/2004 - 02/01/2004 02/01/2004 - 03/01/2004 03/01/2004 - 04/01/2004 04/01/2004 - 05/01/2004 06/01/2004 - 07/01/2004 09/01/2004 - 10/01/2004 01/01/2005 - 02/01/2005 03/01/2005 - 04/01/2005 04/01/2005 - 05/01/2005 pesan & kesan ujung dari luka-luka kasih... akhirnya... tak ada satu kasih yang mampu kugenggam olehmu, betapa sakitnya relung ini olehmu, cemetimu yang menuntunku melewati jembatan duri berkawah air mata darahku. Terus menyeret langkah yang terseok-seok didalam luka-luka kasih yang tak berujung!!! |