blog*spot
get rid of this ad
Jembatan Duri
*
*
*
*

Wednesday, April 06, 2005

PERHATIAN!!!


Mulai saat ini seluruh tulisan EdSeN yang baru telah dipindahkan kedalam satu ruang blog khusus yang bernama http://www.EdSeN.blogspot.com, dimana ruang khusus tersebut adalah ruang utama atau pusat. Jadi, mulai sekarang keseluruhan dari 7(tujuh) blog EdSeN sebelumnya telah tidak diposting tulisan baru lagi. Terima kasih atas perhatiannya... Salam. ^_^



23:21
6 april 2005
rabu

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 9:25 AM


Tuesday, March 08, 2005

sedikit kisah ulang tahunku...


dua puluh maret...
tidak terasa pagi ini adalah hari kelahiranku
untuk kesekian kalinya didalam kesendirian
dan kesetiap saat didalam kesepian...

sepotong kue tar tanpa nyala lilin
terlentang diatas meja makan yang kosong
dan tidak tahu harus kupersembahkan kepada siapa
bersama lagu cinta favorit kita waktu itu
kini sedang menggema disetiap pojok kesunyian...

aku pun mulai berdansa,
memeluk kekosongan hari ulang tahunku,
tanpamu...
khayalku mencoba untuk menghadirkan desah nafasmu,
kemudian bercinta dengan sepenggal bayangan parasmu...

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 11:15 AM


Saturday, January 22, 2005

duka cita imlek bersama tsunami


kupersembahkan padamu tiga batang dupa
dan dua lilin putih yang telah meleleh
sebagai ungkapan terdalam rasa turut duka citaku
atas kepergianmu bersama gelombang badai tsunami.

hari ini adalah hari imlek,
tetapi tak ada tarian barongsai disekitar jalanan lagi,
tiada kata "GONG XIE FAT CHOI" lagi...
karena keharuman aroma cendana telah memudar
digapura kesedihanku yang berair mata diatas layar pusaramu,
dan kini... berubah menjadi bau amis tanah merah
meratapi tempatmu tujuh hari disemayamkan.

mereka sedang berpesta pora dengan meriahnya disana,
sedangkan aku disini menunggu kepulangan arwahmu
dimana hari ke empat puluh sembilan tragedi tsunami
yang bertepatan jatuh pada hari imlek tahun ini...



05:46
23 januari 2005
minggu


EdSeN melintasi luka pada pukul @ 2:34 PM


Friday, January 07, 2005

kehilangan


ternyata suara pukulan kentongan sekali pun
masih belum berkuasa menemukan jasadmu...
sedangkan disana lonceng kencana masih terus berdentang,
dan menjuntaikan sepasang tirai putih
disepanjang kota tempat bau anyirmu menyebar...

'By'...
kemana lagi mustinya langkah kakiku menginjak?
kepada siapa lagi hatiku menggugat
kembalinya arwah beserta tubuhmu?

lihatlah...
kini tubuhku menangis terlentang diantara tubuhmu
yang dijejerkan diantara tubuh mereka,
engkau telah berpulang, meninggalkan ribuan kasta,
sembilan puluh sembilan purnama yang belum terkais
dan masih menjadi pelayat dibundaran dunia kita,
kini sudah membekuk seluruh roh perana kematian
bersabda diatas ringkikan kuda dan embikan domba,
lengkingan suara tangis yang keriut
menggaung ditengah balai-balai kehancuran...

'By'...
apakah kini engkau sedang duduk bersila dipekarangan taman firdaus?
sebab pesanmu tergurat dibatu-batu berlumur darahmu.
doaku, berbahagialah engkau disana...
setelah jeram tsunami menjerangmu,
mengarungimu, menggugah arah tujuan hidupmu
untuk segera menjelang eden!!!



12:17
8 januari 2005
sab'tu


EdSeN melintasi luka pada pukul @ 8:26 AM


Monday, September 20, 2004

kegelapan


dikegelapanku
ada lumut yang tergenang diatas air keruh,
capung-capung yang terbaring kehilangan sayap,
hari ke hari hanyalah malam buta...
kosong!

inikah arti kehidupan?
yang t'lah engkau bawakan didalam hidupku
hingga malam ini aku pun masih menunggu datangnya pagi
yang tak pernah kunjung tiba dari dulu...

ratusan rangkak,
ribuan derap langkah,
jutaan sungkur,
kini masih belum berakhir...
hadiahmu: "musibah berserta malapetaka"
hari ke hari kian merapuh raga
dan perlahan-lahan melemahkan sepasang tuas kaki...
"sampai kapan ini?"




14:52
23 july 2004
friday

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 5:11 AM


Tuesday, June 01, 2004

terhilang


aku melihat engkau t'lah tersayat bulan sabit,
bayangan rohmu pun memupus
diujung penantianku
yang akan membunuhmu perlahan-lahan,
dan ingatlah s'lalu!
gerhana ini takkan pernah bisa berakhir
sebelum kematianmu...

maka menjelmalah engkau menjadi titik-titik jelaga
dan engkau pun akan terbang saat kuhembus.
pergilah... pergilah sejauh mungkin dari jiwa ini
yang t'lah kotor dan penuh dengan bekas noda
oleh kedatanganmu yang s'lalu saja
membawa malapetaka bagi tubuh ini...

"lenyaplah dikau s'lama-lamanya!"




20:25
12 may 2004
wednesday

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 3:20 AM


Tuesday, April 13, 2004

engkau kini


engkau menyebabkan belibis melinglung,
sayap-sayap imaji yang mengopong
ditiap rusuk punggung yang t'lah tertetak
seperti kertas putih
yang kotor oleh kentalnya noda dahakmu.

engkau memberiku sepotong sapu tangan merah
s'bagai undangan tuk menghadiri pesta kematianmu,
aku melihat pecahan pelir-pelirmu
yang menggasang ditiap-tiap isi galon minyak
s'bagai pertanda asamu yang t'lah jatuh lindap
meluruh-riuh diatas kolam-kolam masa lalu kita,
maka aku pun tak sudi menampung kotoranmu
kar'na itu hanya akan merusak periuk bersihku...

kau tahu sesuatu?
engkau tak pantas bersimpuh didepan jemari kakiku,
kar'na engkau kini terlalu menjijikkan dihadapanku!!!




01:55
7 april 2004
wednesday

EdSeN melintasi luka pada pukul @ 1:31 PM


luka-luka kasih yang tak berujung...

kekasihku... Engkau sangat buta, tidakkah engkau melihat apa yang kulakukan ini? Buka matamu selebar mungkin. Dengan sehelai bulu rambut aku meniti melewati buana lautan lahar... Mengapa engkau tak ada disana? Lari kemana dikau? Tega sekali engkau... pandanglah kearahku! Lihatlah sayatan daging berdarah ini, yang telah melintasi jembatan berduri. Semua olehmu kini menjadi luka-luka kasih yang tak berujung!!!

Tulisan-tulisan kemarin

06/01/2003 - 07/01/2003
07/01/2003 - 08/01/2003
08/01/2003 - 09/01/2003
09/01/2003 - 10/01/2003
10/01/2003 - 11/01/2003
11/01/2003 - 12/01/2003
12/01/2003 - 01/01/2004
01/01/2004 - 02/01/2004
02/01/2004 - 03/01/2004
03/01/2004 - 04/01/2004
04/01/2004 - 05/01/2004
06/01/2004 - 07/01/2004
09/01/2004 - 10/01/2004
01/01/2005 - 02/01/2005
03/01/2005 - 04/01/2005
04/01/2005 - 05/01/2005

pesan & kesan

~*"Ruang Bilik Kamar EdSeN"*~

ujung dari luka-luka kasih...

akhirnya... tak ada satu kasih yang mampu kugenggam olehmu, betapa sakitnya relung ini olehmu, cemetimu yang menuntunku melewati jembatan duri berkawah air mata darahku. Terus menyeret langkah yang terseok-seok didalam luka-luka kasih yang tak berujung!!!